Pengalaman Magang Sebagai Content Writer #1 - Hari Tadi Eps. 6

Semacam Jurnal - Halo semuanya! Kembali lagi dengan Hari Tadi di Eps. 5 dan sesuai dengan judul saya akan sharing pengalaman ketika magang sebagai content writer. Nah, sebelumnya kalian tahu apa content writer itu? Ya bener orang yang berkarya lewat tulisan entah itu tulisan fiksi, non-fiksi, atau apapun itu yang berbentuk tulisan, mungkin itu hanya secara sederhana saja. Kenapa bisa ikut magang? Pada saat itu saya sedang merasa produktif untuk beberapa kegiatan salah satunya menulis. Menulis sudah sejak lama menjadi hobi maka dari itu saya berpikir kenapa tidak mencoba mencari "pekerjaan" atau lowongan-lowongan terkait tulis menulis.

Apply Internship
Kebetulan pada saat itu sedang berselancar di sosial media dan bertemulah dengan salah satu akun yang suka sharing info terkait magang atau lowongan kerja, pada saat itu ada sebuah lembaga Tahfidz Qur'an yang berada di kota Bandung sedang membuka lowongan internship atau magang untuk beberapa posisi dan salah satunya adalah content writer. Pada sat itu saya langsung mencoba membaca detail dari program magang tersebut dan sesegera untuk menyiapkan CV dan portofolio sebagai salah satu persyaratan mendaftar magang tersebut.

Baca juga: Seharian Bareng Relawan TIK Kab. Bandung - Hari Tadi Eps. 1

Singkat cerita, kalo tidak salah pada 5 Februari 2022 saya mencoba mengirim email ke manajemen lembaga tersebut untuk mendaftar magang dengan posisi content writer dengan melampirkan CV dan portofolio yang sebelumnya sudah disiapkan. Dari sana saya belum menerima respon dari pihak lembaga yang membuka lowongan magang sekitar tiga hari. Dan pada tanggal 8 Februari 2022 saya mendapat email balasan terkait pendaftaran magang yang berisi undangan untuk melakukan wawancara dengan panitia penyelenggara dan pada hari itu pula saya melakukan wawancara dengan persiapan yang kurang, karena pada saat itu saya mendapatakan email pada pukul 11.08 WIB dan dijadwalakan untuk wawancara pada pukul 15.30 WIB.

Mungkin menurut orang-orang lumayan buat persiapan di sisa-sisa waktu sebelum wawancara, tapi menurut saya itu tidak cukup. Pada hari itu pula saya merasakan ketakutan dan gugup  tidak bisa menjawab pertanyaan saat wawancara dan pada akhirnya sampailah pada jadwal wawancara, disambut oleh seorang ustadz yang masya Allah sangat humble. Seperti wawancara pada umumnya, kita disuruh perkenalan dan sebagainya, tapi ada satu pertanyaan yang membuat saya pesimis yaitu "apakah kamu bersedia WFO" dan sontak saya jawab sebenarnya saya siap untuk dilakuakan secara remote atau WFH mengingat jarak dari rumah ke kantor cukup jauh dan masih adanya jadwal kuliah.

Baca juga: Weekend dengan Buku (DISPUSIP Kab. Bandung) - Hari Tadi Eps. 2

Singkat cerita, wawancarapun usai dilaksanakan. Dari sana perasaan lega timbul karena sudah wawancara, tapi di sisi lain juga ada hal yang dirasa pesimis tidak akan lolos. Tapi mindset terus memaksa enjoy saja, dan berpikir apapun hasilnya dan itulah yang terbaik.

Jeng... Jeng... Jeng...

Ada hal unik menurut saya waktu itu ketika mendapatkan email pengumuman, saya sedang berada di angkutan umum. Ya, karena waktu itu saya pergi ke Bandung untuk main sekaligus mengisi waktu liburan bareng temen kelas. Buat yang mau tahu keseruan main di Bandung klik di sini. Dan Alhamdulillah isi email tersebut menyatakan saya lolos magang di lembaga tersebut. Dari saya saya sangat merasa bersyukur dan tidak menyangka akhirnya saya bisa diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman yang lebih jauh dalam bidang tulis menulis.

Pengumuman

Tidak hanya berhenti sampai di sini. Yuk baca bagian duanya dengan klik di sini.

Baca juga: Sitematika Hukum Perdata - Berhukum Eps. 2

Enjoy with my content,
And be yourself.
-Pijri Paijar-



Post a Comment

0 Comments