Melihat Baduy dalam Film Ambu [Film Review] - Hari Tadi Eps. 10

Semacam Jurnal - Suku Baduy merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia yang berada di Propinsi Banten. Keberadaannya masih sangat terjaga hingga saat ini karena suku tersebut sangat berpegang teguh dengan prisipnya. Melihat kehidupan yang begitu terjaga dari peninggalan leluhur mereka dan benar-benar dijaga. Melihat versi lain suku Baduy adalah hal yang cukup menarik untuk ditonton dalam film Ambu.

Judul: Ambu (2018)

Sutradara: Farid Dermawan

Pemeran: Widyawati, Laudya Cynthia Bella, Baim Wong, Lutesha

Genre: Drama

Sinopsis Singkat

"Ambu" adalah film drama Indonesia yang mengisahkan hubungan antara seorang ibu (Ambu) dan putrinya yang terpisah selama bertahun-tahun. Kisah ini berlatar belakang keindahan alam Baduy, di mana tradisi dan modernitas saling bertabrakan ketika putri Ambu kembali ke kampung halamannya bersama anaknya yang masih kecil

Plot dan Alur Cerita

"Ambu" menawarkan cerita yang mengharukan dan penuh makna tentang hubungan ibu dan anak. Film ini dimulai dengan kepulangan Fatma (Laudya Cynthia Bella) ke kampung halamannya di Baduy bersama anaknya, Nona (Lutesha). Fatma yang telah lama meninggalkan kampung halamannya demi kehidupan di kota, kini harus menghadapi kembali ibunya, Ambu Misnah (Widyawati), yang penuh rasa rindu namun juga terluka karena perpisahan yang lama. Konflik antara tradisi dan modernitas, serta perjuangan untuk saling memahami dan memaafkan, menjadi inti dari cerita ini.

Akting dan Karakter

Widyawati sebagai Ambu Misnah menampilkan performa yang kuat dan mengesankan. Karakternya yang tegar namun penuh kasih sayang memberikan kedalaman emosional pada film ini. Laudya Cynthia Bella juga berhasil menghidupkan karakter Fatma dengan baik, menunjukkan perjuangan batinnya antara dunia modern dan akar tradisionalnya. Lutesha sebagai Nona membawa energi segar dan natural dalam perannya sebagai anak muda yang penasaran dan bersemangat. Baim Wong, meskipun dengan peran yang lebih kecil, memberikan penampilan yang solid sebagai pendukung cerita.

Sinematografi dan Pengarahan

Farid Dermawan, sebagai sutradara, berhasil menangkap keindahan alam Baduy dengan sangat baik. Sinematografi yang menampilkan lanskap alam yang memukau menjadi salah satu daya tarik utama film ini. Pengarahan yang tepat dalam menggabungkan elemen tradisional dan modern juga patut diapresiasi, memberikan nuansa otentik dan mendalam pada cerita.

Tema dan Pesan

Film ini mengeksplorasi tema keluarga, pengampunan, dan pencarian jati diri. Melalui hubungan Ambu dan Fatma, penonton diajak untuk merenungkan pentingnya memelihara hubungan keluarga meskipun ada perbedaan dan konflik. "Ambu" juga mengangkat isu-isu tentang benturan antara tradisi dan modernitas, serta bagaimana keduanya bisa berdampingan dengan harmonis.

Kritik dan Pujian

Salah satu kritik terhadap film ini adalah beberapa bagian cerita yang terasa lambat dan kurang dinamis. Namun, kekuatan akting para pemeran utama dan keindahan visual yang ditawarkan mampu menutupi kekurangan ini. Film ini juga berhasil menyentuh hati penonton dengan pesan-pesan yang disampaikan secara mendalam dan emosional.

"Ambu" adalah film drama yang menyentuh dan penuh makna, dengan penampilan akting yang kuat dan sinematografi yang memukau. Film ini berhasil menggambarkan kompleksitas hubungan ibu dan anak, serta memberikan pandangan mendalam tentang tradisi dan modernitas. Bagi mereka yang mencari cerita keluarga yang mengharukan dan penuh inspirasi, "Ambu" adalah pilihan yang tepat.

Enjoy with my content,
And be yourself.
-Pijri Paijar-

Post a Comment

0 Comments